Kerutan saat tidur (Pexels) |
Saat tidur, tubuh beristirahat setelah seharian beraktifitas. Namun, rupanya tidur juga bisa menyebabkan kerutan pada wajah (kerutan saat tidur).
Kerutan saat tidur bersifat sementara. Pada wajah muda, kerutan saat tidur bersifat sementara dan hilang setelah bangun tidur. Namun seiring bertambahnya usia di mana kulit kehilangan elastisitasnya, kerutan yang muncul saat tidur bisa berkembang.
Kabar baiknya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan kemungkinan pembentukannya.
Seperti diketahui, kulit keriput terjadi karena sejumlah alasan, di antaranya penuaan, kerusakan akibat sinar matahari, merokok, hidrasi yang buruk, kebiasaan ekspresi wajah (seperti menyeringai, cemberut, mengerutkan kening, menyipitkan mata) dan posisi tidur.
Melansir Science Alert, saat Anda tidur miring atau tengkurap, kulit wajah lebih banyak terjepit dan tertekan dibandingkan jika Anda tidur telentang. Saat tidur miring atau tengkurap, gravitasi menekan wajah ke bantal. Apalagi, ketika bergerak saat tidur, kulit wajah menjadi tertarik, dan tertekan ke segala arah.
Anda dapat mengurangi risiko tersebut dengan tidur telentang atau sering mengubah posisi.
Kerutan sementara saat tidur bisa menjadi persisten seiring waktu dan pengulangan. Seiring bertambahnya usia, kulit kita kehilangan elastisitas (recoil) dan ekstensibilitas (stretch), sehingga menciptakan kondisi ideal di mana kerutan atau garis-garis saat tidur muncul dan bertahan lebih lama.
Lamanya tidur dalam posisi tertentu, besarnya gaya luar pada setiap area wajah, serta luas permukaan wajah yang bersentuhan dengan permukaan bantal, juga mempengaruhi pola dan kecepatan pembentukan kerutan saat tidur.
Spesialis kulit mengatakan bahwa orang yang lebih suka tidur miring ke satu sisi tubuh cenderung memiliki wajah lebih rata di sisi tidurnya dan garis tidur lebih terlihat.
Baca Juga: Bibir Menawan, Coba 4 Masker Bibir Alami untuk Melembabkan dan Mengatasi Bibir Pecah-pecah
Perawatan kulit malam hari
Kolagen dan elastin adalah dua komponen utama dermis (lapisan dalam) kulit yang membentuk struktur kulit dan menjaga elastisitas kulit. Sehingga, melengkapi kolagen melalui rutinitas perawatan kulit untuk meningkatkan elastisitas kulit dapat membantu mengurangi pembentukan kerutan.
Selanjutnya, Hyaluronic acid adalah molekul alami dalam tubuh manusia yang menjaga kolagen dan elastin kulit kita dalam susunan yang tepat, merangsang produksi kolagen dan menambah hidrasi, yang dapat membantu memperlambat pembentukan kerutan. Hyaluronic acid adalah salah satu bahan aktif paling umum dalam krim, gel, dan losion perawatan kulit.
Pelembab juga dapat menghidrasi kulit dengan berbagai cara. Zat "oklusif" menghasilkan lapisan tipis minyak pada kulit yang mencegah hilangnya air akibat penguapan. "Humektan" menarik dan menahan air di kulit, dan kapasitasnya untuk mengikat air berbeda-beda, sehingga memengaruhi tingkat hidrasi kulit.
Selain itu, sarung bantal sutra juga dapat membuat perbedaan dalam pembentukan kerutan, jika sarung bantal tersebut membiarkan kulit bergerak leluasa, bukannya hanya menambah gesekan dan tekanan pada satu titik saja. Jika bisa, gunakan seprai sutra dan bantal sutra.
Penelitian juga menunjukkan bantal yang dirancang untuk mengurangi tekanan mekanis saat tidur dapat mencegah deformasi kulit. Bantal seperti itu bisa bermanfaat dalam memperlambat dan mencegah terbentuknya kerutan wajah tertentu.
Bagian terpenting dari semua itu adalah pilihan dan kebiasaan gaya hidup, seperti berhenti merokok, minum banyak air, pola makan yang sehat (cukup makan sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, lemak sehat, yogurt dan makanan fermentasi lainnya ) dan penggunaan tabir surya secara teratur dapat membantu memperbaiki tampilan kulit wajah kita.
Baca Juga: Coba Oleskan Air Kelapa di Kulit Wajah, Manfaatnya Sungguh Luar Biasa
0 Comments