Bukan Penyakit Modern, Mumi Kuno Ungkap Penyakit Jantung Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Meski penyakit jantung dipandang sebagai penyakit modern, penelitian mengungkap fakta yang sebaliknya dari mumi-mumi yang telah diteliti.

Penyakit jantung sudah ada selama ribuan tahun (Pixabay/Wikimedia Commons)

Penyakit jantung sering dipandang sebagai penyakit modern. Penyakit jantung ialah kondisi ketika bagian jantung yang meliputi pembuluh darah jantung, selaput jantung, katup jantung, dan otot jantung mengalami gangguan. Penyakit jantung dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak aktif, kebiasaan makan yang buruk, dan stres akan kehidupan modern.

Namun, sebuah penelitian inovatif yang dipimpin oleh Saint Luke's Mid America Heart Institute menantang gagasan bahwa penyakit jantung merupakan penyakit modern. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa penyakit jantung telah diderita manusia selama ribuan tahun. 

Melansir Ancient Origins, studi Global HORUS, yang baru-baru ini diterbitkan dalam European Heart Journal, telah menemukan bukti luas adanya aterosklerosis pada mumi kuno dari berbagai budaya di seluruh dunia. Aterosklerosis merupakan penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Menurut rilis terbaru dari Saint Luke's Mid America Heart Institute, para peneliti melakukan CT scan pada 237 mumi dewasa selama lebih dari 4.000 tahun dan menemukan tanda-tanda aterosklerosis pada lebih dari 37% kasus. Mumi-mumi tersebut mengungkapkan gambaran unik tentang masalah kesehatan yang dihadapi nenek moyang kita. Mumi-mumi tersebut berasal dari tujuh budaya berbeda termasuk Mesir kuno, dataran rendah Peru, dataran tinggi Andean Bolivia, pemburu-pengumpul Kepulauan Aleutian abad ke-19, Inuit Greenland abad ke-16, leluhur Pueblo, dan penggembala Gurun Gobi Abad Pertengahan.

“Kami menemukan aterosklerosis di semua periode waktu—sebelum 2.500 SM—baik pada pria maupun wanita, di ketujuh budaya yang diteliti, dan pada kelompok elit dan non-elit,” kata Dr. Randall Thompson, penulis utama studi tersebut dan ahli jantung di Saint Luke's Mid America Heart Institute.


Penemuan ini mendukung gagasan bahwa aterosklerosis bukan semata-mata diakibatkan oleh adanya gaya hidup modern, melainkan suatu kondisi yang mempunyai akar sejarah yang dalam. 

Meskipun keberadaan penyakit jantung pada populasi kuno cukup menonjol, para peneliti menekankan bahwa sebagian besar kasus yang ditemukan konsisten dengan tahap awal penyakit, dan seringkali ditemukan secara kebetulan pada pasien modern selama CT scan rutin. Usia rata-rata mumi saat meninggal adalah sekitar 40 tahun, masih muda menurut standar saat ini, namun menunjukkan timbulnya masalah kardiovaskular. 

Meskipun para peneliti mengakui keterbatasan tertentu dalam penelitian mereka, seperti tingkat pengawetan mumi yang berbeda-beda dan potensi efek proses mumifikasi pada jaringan, mereka yakin metode penilaian konservatif memastikan analisis yang ketat terhadap keberadaan aterosklerosis. 

Penelitian ini menguatkan temuan penelitian sebelumnya yang menemukan adanya penyakit jantung yang sama pada mumi. Studi tahun 2019 yang diterbitkan di American Heart Journal ini menemukan penumpukan kolesterol pada arteri lima mumi sejak tahun 2000 SM. 

Studi Global HORUS menambah bukti yang ada bahwa penyakit jantung bukan sekadar produk sampingan dari kehidupan masa kini, namun merupakan suatu kondisi yang telah menyerang manusia selama ribuan tahun. Penelitian ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang kesehatan kuno tetapi juga memperkuat pentingnya mengelola faktor risiko modern untuk memerangi risiko yang melekat pada aterosklerosis.

0 Comments